Kamis, 21 April 2011

Kami bangsamu, jangan TEMBAKI kami

Miris, itu yang hanya bisa terucap dari lubuk hati terdalam saya, melihat saudara di kebumen, saudara sesama Bangsa Indonesia yang saya cintai dan banggakan. harus terancam nyawa dan keselamatan nya oleh instansi yang seharusnya melindunginya yaitu Tentara Nasional Indonesia yang biasa kita kenal dengan sebutan TNI.

Bangsa Indonesia yang dikenal dunia dengan keramahan dan proses musyawarahnya malah sekarang menggunakan senjata untuk menegakan sebuah pendapat subjektif. Subjektif karena proses sengketa tanah adalah masalah yang dapat dianggap benar oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Senjata yang notaben dibeli atas pajak rakyat, justru digunakan untuk melukai rakyatnya sendiri yang harusanya digunakan untuk melindungi rakyat.

Jika tindakan tersebut dianggap sebagai peredam aksi warga yang semakin beringas, bukan nya sudah menjadi hukum alam jika ada ASAP, pasti ada API nya.  Lantas mengapa kita sibuk menjelaskan yang terjadi sekarang tanpa memperdulikan mengapa warga menjadi lepas kendali? Saya sebagai orang awam melihat dalam sudut pandang saya bahwa adanya ketidakpuasan warga akan pendekatan TNI sebelum terjadinya bentrok yang membuat warga menjadi lepas kontrol. Bukan nya TNI juga pengayom masyarakat yang harus selalu mengayomi dengan sabar masyarakat sipil?

Dengan tegas Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wiryantoro kepada Tempo, Ahad, 17 April 2011 mengatakan bahwa penyerangan sesuai prosedur, namun sedikit saya katakan dan berpesan kepada Pak Panglima TNI, "mengapa jika rakyat anda beringas, pasukan anda SANGAT berani mengambil tindakan untuk menembak, namun tidak kepada para penjarah ikan kita dari Malaysia yang jelas-jelas masuk wilayah kita tanpa izin dan mencuri hasil ikan kita". Anda dan pasukan anda yang bisa menjawab.. dan satu lagi yang jelas, saya semakin takut berada di Indonesia yang saya cintai, karena TNI yang saya banggakan, tidak lagi melindungi kami rakyat Indonesia. Menyedihkan!!

sumber

Aresdi Mahdi Asyathry, ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar