Jumat, 10 Mei 2013

Caleg adalah Penentu Masa Depan Bangsa

Beberapa waktu yang lalu, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan Daftar Caleg Sementara (DCS) kepada khalayak ramai. Ada Partai yang semua Caleg nya tidak lolos, ada yang Caleg nya terdaftar ganda, ada Caleg yang Dapilnya Ganda. Fenomena ini biasa terjadi memang di republik ini, lemahnya sistem administrasi yang jelas membuat banyak nya ketidak sesuaian aturan dengan realita.

Aturan dari KPU sudah jelas mengenai persyaratan yang harus di lampirkan namun masih aja partai yang mengklaim bahwa terjadi missing, lantas kemana aja selama ini? KPU adalah penentu masa depan bangsa, caleg yang di seleksi dan lolos itulah yang akan berpeluang memimpin bangsa yang besar ini, jadi seharusnya KPU harus bekerja dengan maksimal dan berkomunikasi yang baik juga terhadap Partai Politik sehingga Caleg yang diajukan Partai adalah yang terbaik sehingga tidak ada lagi yang tidak lolos menurut KPU.

Demokrasi Indonesia makin mundur, diperlukan para legislator yang berkompeten yang dapat mengangkat citra bangsa dan menghilangkan kebobrokan bangsa. Kepada Yth KPU saya memohon untuk lebih TELITI Selalu menjaring Caleg ataupun Calon pemimpin Daerah karena merekalah penentu arah bangsa ini.

Senin, 15 April 2013

Kebebasan Pers yang Kebablasan



            Reformasi membawa banyak perubahan di berbagai aspek negara kita yang tercinta ini, salah satunya dalam bidang kebebasan pers. Hal ini sangat disambut baik oleh banyak pihak. Tetapi seiring berjalannya waktu, kebebasan dalam pandangan orang awam seperti saya, sangat kebablasan. Semua terjadi karena orang cenderung melakukan banyak kebebasan dengan berlindung pada kata ‘demokrasi’ yang berakhir dengan menabrak norma dan aturan yang ada. Demokrasi harus memiliki logika, artinya jika dalam hubungan dengan negara lain, demokrasi digunakan untuk kepentingan nasional. Tetapi jika diterapkan di dalam negeri sendiri maka kebebasan harus juga mampu melindungi kepentingan publik yang notabene kepentingan orang banyak. Kepentingan publik disini bukan hanya menyampaikan segala sesuatu fakta yang ada, tetapi ada tanggung jawab moral dan sosial dimana selain menyampaikan fakta yang ada, harus juga melihat mana yang layak disampaikan dan mana yang tidak. Tidak ada lagi pembatasan terhadap sesuatu yang harus ditayangkan atau dicetak dan mana yang tidak layak ditayangkan maupun dicetak. Media elektronik terkesan hanya mengejar rating dan media cetak hanya mengejar oplah dan semua bermuara pada keuntungan dengan mengabaikan norma-norma yang ada.
Negara kita memang memiliki komisi penyiaran, tetapi kewengannya hanya sebatas memberikan rekomendasi kepada yang berwenang untuk menayangkan atau tidak sebuah acara, tetapi tidak mempunyai wewenang melakukan eksekusi. Rekomendasi itupun, biasanya dilakukan setelah acara ditayangkan dan apabila ada protes dari masyarakat. Saya khawatir, Undang-undang pornografi yang sudah dibuat dan disahkan DPR, yang menghabiskan uang negara terlalu banyak dan merusak sistem sosial kita dengan bermunculannya demonstrasi antara yang pro dan kontra, menjadi sia-sia karena media kita pada saat yang sama mempublikasikan acara yang menurut saya melebihi batas dari sebuah kata ‘pornografi’.
Film-film bioskop yang berjudul menggoda syahwat bertajuk pendidikan seks atau apa, seakan membenarkan langkah mereka, padahal jaman sekarang yang cenderung menonton bioskop adalah anak-anak sekolah yang rata-rata datang bersama teman lawan jenisnya. Diperparah lagi oleh tidak adanya aturan dari pihak bioskop mengenai pembatasan dan pengawasan umur yang tegas bagi tiap penonton, hal ini tentu langkah bioskop agar penjualan karcisnya terus meningkat, tidak mengherankan jika angka seks bebas dan pelecehan seksual di Indonesia terus melesat.
            Iklan Reg(spasi) ini dan itu juga membanjiri layar kaca. Dari yang ingin cepat kaya, ngeramal nasib, ngeramal jodoh, mencari cinta dan sebagainya sangat tidak mendidik sekali. Hal ini cenderung membuat manusia Indonesia diajarkan untuk hidup praktis tanpa usaha keras untuk sukses, selain itu semakin membuat generasi muda kita hidup dengan bayang-bayang cinta tanpa memikirkan masa depannya lagi, semakin diperparah dengan semua sinetron berbau cinta membanjiri layar kaca. Tidak heran, cinta menjadi menu sehari-hari yang dibicarakan kalangan muda di berbagai tempat mereka kumpul, termasuk di sekolah sekalipun yang notabene merupaka tempat merancang masa depan. Mereka yang mendapat untung dalam bisnis ini, selalu menjadikan kata-kata “itulah tugas orang tua mengawasinya” sebagai senjata keramat, padahal setiap orang tua tidak selamanya di depan televisi atau mendampingi anaknya karena berbagai kegiatan seperti lazimnya kerja atau mencari nafkah yang semakin berat tentunya karena ekonomi negara yang makin kacau balau. Saya mungkin berpikir, negeri kita memang harus punya julukan baru, Republik Cinta, seperti nama salah satu manajemen grup musik ternama.
            Saya juga semakin sedih, televisi yang dulu menyandang predikat pendidikan dan merupakan stasiun favorit saya ketika kecil karena banyak acara pendidikan seperti belajar pencampuran kimia, biologi, belajar berhitung, cerita anak yang mendidik dan sebagainya sudah tidak terlihat ciri khasnya lagi dengan salah satunya selalu menayangkan acara dangdut dari sore sampai malam. Tidak ada yang salah dari kesenian dangdut, yang kurang tepat adalah menayangkan acara dengan penyanyi yang bergoyang dengan menggunakan pakaian (maaf) agak terbuka. Kemana ciri khas pendidikannya?
            Acara yang berujung pada perkelahian yang dikemas dalam acara reality show, seakan menjadi tontonan yang menarik, padahal hal ini membuat mental bangsa menjadi rusak dengan mengedepankan fisik daripada otak. Selain itu, acara debat yang sering diadakan cenderung mengadu domba dan memecah kesatuan bangsa. Debat yang benar adalah mengundang sejumlah orang yang berkompeten untuk mencari titik temu sebuah masalah menggunakan kepintaran masing-masing, tetapi yang ada malah mengadu ideologi dimana hanya keributan saja yang terjadi.
Sementara ada stasiun televisi swasta melengkapi studionya untuk debat dengan lonceng bak pertarungan tinju, seakan menguatkan maksud acara tersebut untuk mengadu 2 pihak yang bertikai, bukan menyelesaikan masalah. Sebagai contoh konyol, mengundang pihak penentang Ahmadiyah dengan AKKBB, apa maksudnya? Mencari solusi atau menmperluas permusuhan. Saling tunjuk dengan tidak sopan seakan hal yang lumrah terjadi. Padahal itu ideologi masing-masing yang tidak pernah ada titik temu. Acara itu ditonton seluruh Indonesia dan semakin meruncingkan permusuhan Ahmadiyah dengan penentangnya dan berimbas pada kestabilan nasional. Alangkah baiknya mengundang tokoh-tokoh yang bisa bersikap dingin dan berkompeten menyelesaikan masalah, bukan mengundang massa yang banyak seperti itu.
Bukankah tugas televisi untuk memberikan pelajaran yang bagus kepada publik untuk membantu pemerintah menjaga keutuhan bangsa dan negara dan menciptakan stabilitas rasa aman di masyarakat. Untuk apa pada saat yang sama terlalu membesarkan masalah-masalah yang menimbulkan pro dan kontra tentang suatu masalah yang hanya menjadi bibit perpecahan di lingkungan masyarakat. Memang ada hal yang perlu diketahui publik, tetapi agar publik memberikan pendapat yang positif atau koreksi yang positif terhadap kebijakan pemerintah dan bukannya malah belajar tentang hal-hal yang tidak perlu seperti perkelahian, sikap perlawanan terhadap aparat, dan cenderung mengedepankan kekerasan daripada pemikiran yang rasional.
            Pemberitaan kriminal juga makin tidak karuan, salah satu kasus mutilasi terjadi karena tersangka tau cara membunuh tersebut dari pemberitaan media sebelumnya, tidak salah jika tahun ini mutilasi menjadi trend yang grafiknya terus meningkat setiap bulannya. Setiap demonstrasi yang sering berujung tawuran mahasiswa menjadi pemberitaan yang menarik dan terus diulang-ulang, padahal hal itu berdampak buruk bagi pola pikir mahasiswa bahwa menyelesaikan masalah harus dengan demo, rusuh dan tawur, menghilangkan ciri khasnya sebagai pelajar yang menggunakan otak dan akalnya dengan pemikiran cerdas. Padahal jika pemberitaan tentang mahasiswa yang baik-baik, sangat mungkin memacu mahasiswa yang lain akan seperti itu, seperti Kuliah Kerja Nyata sebagai wujud bakti mahasiswa kepada masyarakat yang dilakukan UGM dan beberapa perguruan tinggi di Jogja, penemuan-penemuan alat-alat canggih yang sangat hebat, kejuaraan-kejuaraan yang dimenangkan mahasiswa, peluang beasiswa, dan sebagainya, itu baru mendidik. Ini juga memberikan pelajaran untuk pemerintah, agar cepat menanggapi dan menyelesaikan masalah dalam masyarakat tanpa menunggu masyarakat menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
            Tidak itu saja, banyak penyanyi cilik menyanyikan lagu orang dewasa, dan parahnya semua terkesima melihat aksinya tanpa melihat dampak psikologi ke depannya dan juga banyak tokoh anak-anak di film atau sinetron yang dialognya lebih pantas jika orang dewasa yang mengucapkannya. Kemana acara-acara yang mendidik? Seperti kuis yang dulu sangat banyak sehingga memancing kemampuan pemikiran kita seperti Kuis keluarga, Siapa Berani, Apa Ini Apa itu, Kata berkait, dan sebagainya? Kenapa ada acara sehari bersama artis, tetapi tidak ada acara sehari bersama Juara Olimpiade sains atau penemu penemuan hebat atau direktur utama sebuah perusahaan sukse yang dapat memacu generasi muda kita untuk belajar meneladani orang-orang sukses dan mengembangkan kreatifitasnya.
             Mungkin anak-anak sekarang jauh lebih beruntung dari saya ketika waktu kecil dulu karena dimanjakan teknologi yang serba canggih, tetapi dalam hal pendidikan, saya jauh lebih beruntung, karena masa kecil saya dalam lingkungan yang mendukung perkembangan pola pikir saya sehingga matang pada waktunya. Tentunya, semua yang ditayangkan media elektronik tidak semuanya buruk dimata saya. Saya beruntung masih ada acara-acara yang edukatif menurut saya seperti golden way Mario Teguh, kick andy, i witness, healthy life (Metro TV), laptop si unyil, bocah petualang, jejak petualang (Trans7), jelajah, john pantau, balada seorang tokoh (Trans TV), ubi rampe, teropong, horizon (Indosiar), kabar dari desa, talkshow pariwisata (TVRI), cermin hati (Global), sigi (SCTV), Jejak Rosul (TPI),  wild Indonesia (Tvone), hikmah pagi (RCTI), lensa olahraga (Antv) dan acara lainya yang tidak bisa saya sebutkan semuanya. Ini murni suara dari anak bangsa, mohon maaf jika menyinggung beberapa pihak, tiada maksud lain dari hati saya selain menginginkan dan merindukan sosok pers yang semakin baik dan mendidik.

Terima Kasih Gayus



Di tengah hiruk pikuk nya media tentang pemberitaan kasus suap dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh Gayus Tambunan, semua sontak menyalahkan dan membuat sikap seperti penggalangan dukungan untuk tidak bayar pajak dan lain-lain. Namun saya melihat apa yang dilakukan Gayus merupakan sebuah hal yang sangat bermanfaat bagi bangsa kita. 

            Apa yang Gayus lakukan membuka mata kita bahwa memang benar adanya ada mafia di tubuh dirjen pajak yang selama ini adem ayem saja. Setelah kasus Gayus seakan bangsa kita sangat panik dan menganggap ini aib besar di Dirjen pajak, padahal praktik seperti ini sudah sangat lama terjadi dan tidak akan diungkap seandainya kasus Gayus tidak terjadi.

            Semoga tidak ada mafia dalam penanganan kasus Gayus Tambunan. Apa kata dunia jika kita tidak membayar pajak, namun apa kata dunia juga kalau pajak kita hanya dinikmati beberapa karyawan pajak atau segelintir orang saja.

Korupsi di Lahan Parkir



Sudah menjadi rahasia umum, lahan parkir merupakan mata pencarian baru yang menjadi rebutan bahkan sampai mengundang keributan. Menjadi sebuah tradisi bahwa badan usaha yang berdiri di suatu wilayah, lahan parkirnya harus dikelola oleh warga sekitar. Tiada masalah dengan hal ini andaikan memang tanah mereka yang dipakai dan mereka menggunakan hasilnya untuk memenuhi kehidupan, tetapi menjadi pertanyaan jika tanah yang digunakan merupakan tanah Pemda. Pemda kehilangan berbagai pendapatan dari parkir. 

Seragam khas Orange ditambah tampang yang dibuat menakutkan, seakan membuat para tukang parkir melegalkan meminta uang dengan para pengendara tanpa karcis apapun. Entah aparat terkait tak tahu apa berlagak tidak tahu hal ini mengingat mereka juga mendapat untung dari praktek ini, padahal jika dilakukan razia besar-besaran saja, bisa membuat efek jera para tukang parkir tak resmi itu. Ironisnya itu terjadi di wilayah-wilayah vital seperti Gelora Bung Karno dan Monas, dimana untuk keluar dari arena parkir, kita harus mengeluarkan 2 pengeluaran, untuk petugas parkir dan petugas karcis keluar yang akan menjadi masalah jika tidak diberikan. Bukan hanya di Jakarta, di tempat wisata seperti Malioboro, pada karcis parkir motor tertulis 500, tetapi kita diwajibkan bayar 1000, dan karcisnya tidak diberikan jika tidak diminta, parahnya karcis kita digunakan kembali untuk pengendara berikutnya, di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang merupaka salah satu gerbang masuk para wisatawan juga setali tiga uang, untuk taksi agar dapat masuk lobby, harus bayar 2500 atau 2000 tetapi tanpa karcis, parahnya lagi, di kampus kebanggaan negara kita, yaitu Universitas Indonesia, masuk kendaraan roda empat membayar 2000 dan saya hampir tidak pernah diberikan karcis jika tidak diminta, saya hanya diberikan kartu parkir, padahal yang saya tau bahwa karcis adalah untuk mengecek jumlah pemasukan dari kendaraan dan lebih ironisnya yang menjaga gardu dan memberikan kartu parkir itu wanita yang berjilbab yang notaben lebih tau tentang praktek yang tidak benar itu.

Bagaimana kita menghapus tradisi korupsi di negara kita jika budaya-budaya itu sangat erat di sekitar kita bahkan di tempat kita mencari ilmu sekalipun yang seharusnya mengajarkan sesuatu yang baik dan masih banyak lagi tempat-tempat yang saya kunjungi dan mencemaskan para pengendara. Sangat ironi, ketika kita teriak anti korupsi, kepada para koruptor milyaran, tetapi untuk hal yang kecil kita tutup mata bahkan kita pun melakukannya, padahal orang bijak berkata, sesuatu yang besar, harus dimulai dari hal yang kecil. Beranilah meminta karcis parkir dan bayarlah sesuai tarifnya, bantu KPK menghapus budaya korupsi di negeri kita tercinta ini, LIHAT semua korupsi yang terjadi, LAWAN dengan kemampuan dan kapasitas yang ada di diri kita, jika kita tidak bisa baru LAPORKAN KPK. Maaf jika menyinggung pihak-pihak tertentu, saya hanya ingin negara saya tumbuh dan maju tanpa Korupsi. Semoga mendapat perhatian pihak terkait.

Kamis, 11 April 2013

Arab raja dagang, Fakta atau Sindiran?

Bukan rahasia umum jika bangsa/keturunan Arab dibilang "Raja Dagang", hal ini di dasari oleh banyak nya bangsa Arab berkecimpung dalam perdagangan di Indonesia. Kegiatan perdangan bangsa Arab di Indonesia sudah sejak lama terjadi di Indonesia, semenjak zaman Majapahit. Kegiatan ini bermula saat bangsa Arab masuk Indonesia dalam tujuan utama dakwah / menyebarkan agama Islam.

Seiring berjalan waktu dan seiring banyak nya keturunan Arab di Indonesia, membuat perdagangan semakin populer di masyarakat. Banyak yang suka berurusan dengan pedagang Arab yang di kenal dengan kejujuran khususnya dalam hal timbangan. Banyak yang bilang pedagang Arab ramah sehingga banyak dari mereka juga yang terpikat berurusan niaga dengan pedagang Arab. Pedagang Arab dinilai mudah mengambil hati pembeli, berani menawarkan barang di suasana apapun, dan berani adu tawar-menawar dengan konsumen.

Namun ternyata ada yang kurang dari pedagang Arab di Indonesia dibanding pedagang Arab yang berjualan di jalur Sutera (Timur Tengah). Ketika Saya bertemu saudara saya yang baru pulang menempuh S1 di Suriah, Dia menceritakan dengan detail bagaimana jagonya bangsa Arab yang berdagang dalam hal mengambil hati calon pembeli dengan cara bersyair ria kepada pembeli.

Saat itu saudara Saya ingin berbelanja Peci, ketika dia bertanya harga peci yang disukai nya itu, sang pedagang menjawab yang jika diterjemahkan "Antum pegang-pegang dulu, rasakan dulu dengan hati bahan peci tersebut, pakailah dan berkacalah, coba bayangkan betapa Anda tampan sekali jika memakai peci itu, jika benar-benar pas dengan hati Anda, baru Ana kasitau harga. Santai saja tidak usa buru-buru, Ana tutup lama khusus untuk Antum"

Pada suatu waktu juga saudara saya ingin beli barang lain lagi, ketika dia bertanya harga, si pedagang menarik nya ke pojok toko, sambil berbisik akrab "Antum beruntung sekali, ini hari paling membahagiakan Ana, karena anak Ana baru lahir, jadi khusus antum yang jadi pembeli pertama, Ana kasih harga paling spesial"

Siapa yang tidak luluh dengan syair pedagang Arab tersebut? hehehe

Jadi intinya, pedagang Arab sesugguhnya yang dikatakan jago berdagang itu adalah yang jago bersyair dan tidak pernah marah jika di tawar tidak sesuai atau tidak jadi di beli. Apakah Anda tertarik pakai trik syair mereka? hehehe


*penjelasan singkat
Ana = Saya
Antum = Anda

Special Thanks to my cousin, Ide Murteza

Sabtu, 23 Maret 2013

Jalur Busway = Jalan Tol Instant

Hari Jumat minggu lalu saya melakukan perjalanan menggunakan bis umum, dari cawang Carefour menuju Trans Tv, setelah saya naik, bis umum tersebut melintas di jalur busway karena jalanan utama MT Haryono macet menuju Pancoran. Dalam hati saya berani sekali supir ini, pada hari dan jam kerja menyerobot jalur busway dimana di kolong pancoran terkenal dengan polisi nya yang tegas.

Menjelang lampu merah bis tersebut tetap pada jalur busway dan supir tampak tertawa santai dengan kondektur, tanpa takut sedikitpun akan ditilang petugas. Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB dan menjelang lampu merah supir mengurangi kecepatan dan kondektur memberikan uang kepada tukang koran, aneh karena jarang sekali saya jumpai supir membeli koran di siang hari, biasanya mereka selalu membeli koran di pagi hari sama hal nya seperti kita. Tukang koran yang berdiri tepat di separator busway tersebut langsung mengantongi uang 10.000 tanpa dilihat terlebih dahulu, seakan kejadian yang sudah biasa terjadi.

Saya penasaran akan pemberian uang tersebut mengingat setelah memberikan uang, kondektur tidak menerima koran. Alhasil saya bertanya dengan kondektur, uang apakah itu? dan mereka cengengesan menjawab, itu uang amal hari Jumat kepada aparat mengingat nanti siang mereka tidak sholat Jumat, begitu kelakarnya. Setelah melewati lampu merah, saya melihat ada petugas yang bersembunyi di balik pepohonan dan kesimpulan saya uang itu untuk membayar TOL PENDEK khas Jalur Busway, hehe. Kreatif namun tetap harus dibenahi aparat nya, sehingga busway makin nyaman digunakan..

Senin, 18 Maret 2013

Doa Ali Bin Abi Tholib


 "Ketika aku memohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat"

"Ketika aku memohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan"

"Ketika aku memohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berfikir"

"Ketika aku aku memohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi"

"Ketika aku memohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong"

"Ketika aku memohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan"

"Aku tak selalu menerima semua yang kuminta,
tapi aku selalu menerima segala yang aku butuhkan"
Doaku terjawab sudah

Ali Bin Abi Thalib

Selasa, 05 Maret 2013

Alamat DPP & DPD Partai Hanura Seluruh Indonesia

Setengah tahun yang lalu saya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Hanura. Ada banyak pertimbangan pribadi mengapa saya pilih bergabung dengan Partai Hanura, salah satu alasan nya adalah karena Partai Hanura masih konsisten meluruskan kebijakan yang merugikan rakyat dan juga partai ini bebas kasus Korusi.

Berhubung setelah bergabung dengan Partai Hanura, dan elektabilitas partai terus meningkat, banyak dari rekan yang bertanya cara bergabung denga Partai Hanura beserta alamat kantor terdekat. Oleh sebab itu saya share saja alamat terbaru DPP & DPD Partai Hanura seluruh Indonesia.

DPP Partai Hanura
Jalan Tanjung Karang, No.7, Menteng, Jakarta Pusat
Telp / Fax 021-31935334 / 021-3922054

1. Nangroe Aceh Darussalam
    Jalan TGK Imuem Lueng Bata No.113, Banda Aceh
    Telp / Fax 0651-43201 / 0651-635790

2. Sumatera Utara
    Jalan Sel Besitang No.1, Medan Baru, Medan
    Telp 061-4510936

3. Sumatera Barat
    Jalan Mahakam No.18, Padang Baru, Padang, 25115
    Telp / Fax 0751-7055852

4. Riau
    Jalan Arifin Ahmad No.108 B
    Telp 0761-7866101

5. Kepulauan Riau
    Jalan Komplek Trikarsa Ekualita Blok C No.7 , Batam
    Telp / Fax 0778-473254 / 0778-473261

6. Jambi
    Jalan Agus Salim RT 30 No.1 , Kecamatan Kota Baru, Jambi
    Fax / Telp 0741-66495 / 0741-40736

7. Sumatera Selatan
    Jalan Darmapala No.1 RT 72/11 Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Bukit Besar, Palembang
    Telp / Fax 0711-350694 / 0711-442032

8. Bangka Belitung
    Jalan Rustam Efendi Komplek HANURA, Seliindung Baru, Pangkal Pinang
    Telp / Fax 0717-438269 / 0717-436951

9. Bengkulu
    Jalan Kapten Tendean No.36 RT V Komplek PU KM 6,5
    Telp / Fax 0736-24561

10.Lampung
     Jalan KH Ahmad Dahlan No.38 Pahoman-TBU, Bandar Lampung
     Telp / Fax 0721-263439 / 0721-264514

11.Banten
     Jalan Raya Pandeglang KM 3 Tembong, Cipocok Jaya, Serang
     Telp / Fax 0254-217189 / 0254-5383007

12.DKI Jakarta
     Jalan Pegambiran No.2 Rawamangun, jakarta Timur
     Telp / Fax 021-4894302

13.Jawa Barat
     Jalan PHH Mustopa No.190, Bandung
     Telp / Fax 022-7217367

14.Jawa Tengah
     Jalan Sultan Agung No.79, Gadjah Mungkur, Semarang
     Telp 024-8508353

15.Daerah Istimewa Yogyakarta
     Jalan Ki Penjawi No.52, Rejowinangun, Kota Gede, Yogyakarta
     Telp / Fax 0274-7473351 0274-7438477 / 0274-556461

16.Jawa Timur
     Jalan Embong Kenongo, No.24, Surabaya, 60283
     Telp 031-5341812

17.Bali
     Jalan Suli No.155, Raja Pakram, Kerthabuana, Ds Dangin Putri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara
     Telp 0361-244647

18.NTB
     Jalan Bung Hatta No.25, Mataram
     Telp 0370-633550

19.NTT
     Jalan Irian Jaya No.7, Kupang
     Telp 0380-832246 0380-821884

20.Kalimantan Barat
     Jalan KH Ahmad Dahlan No.111, C-D, Pontianak
     Telp 0651-744100

21.Kalimantan Tengah
     Jalan C.Bangas No.11, Palangkaraya
     Telp / Fax 0536-3223676 / 0536-3221173

22.Kalimantan Selatan
     Jalan Cempaka V, No.25, Banjarmasin
     Fax 0511-3357923

23.Kalimantan Timur
     Jalan Cempedak No.4, RT 43 Sidodadi, Samarinda Ulu
     Telp / Fax 0541-7752833 / 0541-737617

24.Sulawesi Utara
     Jalan Martadinata VII No.52 Kelurahan Dendengan Luar, Kota Manado
     Fax 0431-851475

25.Gorontalo
     Jalan Kasuari Haledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo
     Telp 0435-827555

26.Sulawesi Tengah
     Jalan Tanjung 1, No.7, Palu
     Telp / Fax 0451-411999

 27.Sulawesi tenggara
      Jalan Malik Raya No.38, RT 22/08, Korumba, Mandonga, Kendari
      Telp / Fax 0401-324089 / 0401-3121920 0401-324089

28.Sulawesi Selatan
     Jalan Pengayoman No.13-15, Kelurahan Masale Kecamatan Panakkukang, Makassar
     Telp 0411-437337

29.Sulawesi Barat
     Jalan Dahlia XII No.11 Kabupaten Mamuju, Kompleks BTN Asturi
     Fax 0426-21000

30.Maluku
      Jalan AM Sangaji No.41, Ambon
      Telp / Fax 0911-314840 / 0911-312629

31.Maluku Utara
     Jalan Alun-Alun RT 015/06, Kelurahan Kalumata Kota Ternate Selatan
     Telp 0921-3127053

31.Papua
     Jalan Argapura No.34 Jayapura
     Telp / Fax 0967-536934 / -967-536935

32.Papua Barat
     Jalan Gunung Salju Fanindi No.3, Manokwari, 98312
     Telp / Fax 0986-2702696 / 0986-215943


Semoga Berguna
Aresdi Mahdi Asyathry
PP Pemuda Hanura



Minggu, 03 Maret 2013

Info Franchise Business Concept Expo

Hari sabtu 2 Maret 2013, Saya bersama beberapa kawan mengunjungi Pameran Franchise di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Menuju loket dan membayar Rp 35.000,- untuk satu orang sekali masuk. mmm tergolong lumayan mahal, mengingat dulu ketika kuliah di Jogja, menghadiri pameran, tidak bayar semahal ini, hehe.

Ada banyak perusahaan besar atau skala UKM yang menawarkan konsep usaha nya untuk di franchise kan. Dari mulai 1juta sampai 500 juta juga ada. Dari perusahaan minimarket sampai printing sablon juga tersedia. Ada beberapa perusahaan yang menawarkan franchise dengan sistem pengelolaan penuh oleh mereka dimana kita tinggal terima hasil, lantas kalau seperti itu, apa MAKNA dari sebuah bisnis jika kita hanya terima bersih? Lalu ada juga hal yang menggelitik dimana setiap Perusahaan memperlihatkan hitungan untung rugi, kembali modal dan keuntungan dari rancangan mereka. Waduw, hebat sekali ya, bisa mengetahui kondisi keuangan dan keadaan pasar di masa mendatang, bukan kah selera orang akan sebuah produk pasti berubah-ubah?

Lantas jikalau hitungan nya amat mudah seperti itu dan DIJAMIN UNTUNG, mengapa mereka para pengembang franchise tidak meminjam uang saja ke bank dan mengelola bisnisnya sendiri ya? kan mereka yang bilang PASTI UNTUNG dan bisa menargetkan sendiri kapan BREAK EVENT POINT nya, haha

Perusahaan yang jelas memegang pasar seperti Hoka-Hoka Bento & Pizza Hut saja setau saya tidak melakukan franschise karena mereka yakin akan potensi usaha mereka sehingga peluang tersebut mereka garap sendiri.

Untuk para pemula yang ingin memulai bisnis, lebih baik kelola bisnis mu sendiri aja, jangan mudah tergiur hitungan untung praktis yang di tawarkan para pemilik franchise terlebih itu bisnis industri makanan dan minuman, dimana pasarnya pasti menurun seiring sudah hilang penasaran dari lidah sang pembeli.

Saya tidak membenci atau sentimen dengan franchise, namun saya hanya menghimbau lebih teliti dan bijak lagi memilih jenis franchise yang akan dilakukan.

Selasa, 26 Februari 2013

Nomer Urut Partai Politik 2014

14 Januari 2013 lalu KPU (komisi Pemilihan Umum) menetapkan nomer urut Partai Politik 2014 melalui rapat pleno. Semua partai politik mendapatkan nomer urut yang berbeda dengan nomer urut yang di dapat pada pemilu sebelumnya.Pengundian dilakukan di Kantor Pusat KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Hasil pengundian nomer urut partai adalah sebagai berikut:

1. Partai Nasdem 
2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)  
5. Partai Golkar
6. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
7. Partai Demokrat
8. Partai Amanat Nasional (PAN) 
9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 

Ada beberapa partai yang diuntungkan dalam Pemilu 2014, ini dikarenakan ada satu dan lain kejadian besar yang terjadi di tahun 2014 kelak. Nasdem tentu beruntung karena mendapatkan nomer urut 1 yang memudahakan dalam sosialisasi dala kampanye. Gerindra juga beruntung mengingat pada 2014 nanti adalah ulang tahun Partai mereka ke-6 yang juga sama dengan nomer urut Partai Gerindra. Hal ini tentu menjadi pembakar semangat para kader & simpatisan Gerindra akan memenangkan Gerindra bernomer 6 di ulang tahun ke-6. Kemudian PAN yang bernomer urut 8 juga ketiban untung dari nomer 8 yang didapatnya, delaPAN akan sangat identik dengan PAN yang selalu terdePAN. Begitu pula PPP yang mendapat nomer 9 dimana PILEG 2014 berlangsung tanggal 9 juga, jargon kampanye nya pasti "Tanggal 9 pilih nomer 9". Yang terakhir adalah Partai Hanura, mendapat nomer 10 yang berarti kesempurnaan dalam angka. 10 adalah angka yang digunakan pemain sepakbola hebat di klub atau negaranya. Semakin bagus dikarenakan tahun ini, pemain sepakbola terbaik dunia jatuh kepada Lionel Messi yang di klub maupun negara nya menggunakan nomer 10. Semangat Messi tentu menjadi salah satu inspirasi kader Hanura selain Pak Wiranto sendiri.

Kita tunggu saja siapakah yang memenangkan Pileg 2014, tentukan pilihan kalian dengan Hati Nurani, hehe.

Minggu, 10 Februari 2013

Cari Keuntungan yang Berkah

Indonesia sedang dalam keadaan darurat wirausaha, artinya positif sebenarnya, bahwa negara kita yang tercinta ini sedang diserang oleh wabah berupa semangat kewirausahaan. banyak pengusaha muda bermunculan, menginspirasi generasi muda lain nya, begitu seterusnya Virus kebaikan ini saat ini begitu cepat menyebar, tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya dan Semarang, melainkan sudah melanglang buana ke luar Jawa.
Namun semangat ini jangan sampai membuat kita gelap mata, keuntungan yang mulai merangkak naik, jangan membuat kita menghalalkan segala cara dalam berdagang, pintar dagang adalah pintar dalam mengambil hati pembeli, bukan pintar dalam membohongi pembeli sehingga keuntungan yang kita dapat, menjadi berkurang keberkahan nya.
Praktek-praktek seperti ini kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Pedagang berkata "Kalau ditawar segitu, saya ga dapet untung dong, tapi kalau beli 2, boleh lah harga segitu"
Aneh karena dengan nominal harga satuan yang sama, kok kalau di atas 1 pcs, sang pedagang bisa memperoleh keuntungan, kok kalau beli 1 dia ga dapet untung. Ini kurang baik karena ada unsur pembohongan kepada pembeli.
2. Pedagang tau barang yang dijual ada sedikit cacat, namun tetap dijual dengan harga normal dan tidak memberitahu pembeli perihal cacatnya tersebut. Jika jual-beli dilakukan dan akhirnya pembeli mengetahui cacat tersebut sehingga dia kecewa, maka ada sisi yang di rugikan (dalam hal ini pembeli) sehingga menjadikan proses jual beli menjadi tidak berkah juga.
3. Tidak sedikit pedagang yang menjual barang yang tidak sesuai dengan perjanjian ketika ikrar jual beli. Misal sang pembeli membeli komputer, dengan spesifikasi pentium 4, Ram 2 giga, HD 320Giga. Namun pada kenyataan nya sang penjual merubah spesifikasi sepihak menjadi HD 320, ataupun mengganti merk komponen tersebut dengan pabrikan yang murah. Hal ini menurut saya juga bisa dikategorikan pembohongan dimana menodai keuntungan kita dengan hasil yang tidak berkah.
4. Menjual barang-barang yang menyalahi aturan seperti narkoba, video porno, dan VCD/DVD bajakan yang jelas-jelas mencuri karya para penciptanya.
Khusus no.4 ini sudah terlalu banyak di Indonesia, bahkan Indonesia termasuk salah satu negara di dunia dengan tingkat pembajakan terbesar di dunia, pemerintah hanya diam dan tidak bisa melawan pembajakan di Indonesia yang sudah melampaui batas. Dari CD,VCD, Desain, paten alat, parfum, dll.

Semoga para pengusaha muda yang sedang merintis usaha atau yang baru mulai, tidak melakukan praktik demikian, karena sedikit tapi berkah itu lebih baik daripada banyak tapi tidak berkah. Anak istri dan keluarga kita yang jadi korban akan uang tidak berkah yang kita hasilkan, sepele tapi penting.

Jumat, 08 Februari 2013

Etika Berbisnis Online bagi Penjual

Saat ini bisnis online menjadi salah satu cara yang populer dalam berbisnis. Banyak kemudahan yang ditawarkan sistem bisnis online ini baik dari sisi penjual maupun pembeli. Dari sisi penjual, akan memangkas biaya antara lain biaya sewa kantor dan pegawai, dari sisi pembeli akan memangkas waktu lebih banyak dibanding harus datang dari toko ke toko.
Disini saya mencoba membahas etika dalam berbisnis online yang banyak dari penjual, terutama penjual yang masih baru menggeluti bisnis ini melupakan hal-hal seperti ini. Saya pun mendapatkan pengalaman dalam hal etika seperti ini diawali saat saya sering melakukan pembelian online dan saat ini saya juga berbisnis online melalui LOGGUE , PITUNGAN , & Berita Betawi.
Etika ini dimaksudkan agar pembeli anda merasakan kenyamanan disaat bertanya ataupun melakukan transaksi mengingat saat proses jual-beli, kita tidak sedang berhadapan langsung dengan pembeli sehingga kualitas sms/ chat/ bbm harus menunjukkan bahwa penjual adalah sesorang yang ramah.

Adapun beberapa etika yang menurut saya harus dilakukan penjual adalah :
1. Menyapa di awal percakapan.
Entah pembeli menyapa atau tidak di awal percakapan, hendaknya kita tetap mengucapkan salam di awal (assalamualaikum / selamat pagi / selamat siang / selamat sore / selamat malam / salam sejahtera, dll)
2. Di lapak jualan online, hendaknya dicantumkan jam pelayanan anda, semisal layanan TELP / SMS/ BBM pada jam 08.00 - 20.00 , hal ini dimaksudkan agar jika pembeli menghubungi anda di luar jam segitu, dan anda tidak membalas dengan alasan masih sibuk atau sudah istirahat, tidak menimbulkan persepsi atau pikiran negatif dari pembeli.
3. Selalu ucapkan maaf jika penawaran pembeli tidak sesuai dengan permintaan anda dan selalu jawab dengan ramah & sopan.
4. Selalu ucapkan maaf dan beri alasan yang jujur dan logis jika lama / telat merespon pertanyaan calon pembeli anda.
5. Saling berkirim pesan atau bercakap dengan bahasa yang sopan dan baku, hindari singkatan yang berlebihan mengingat anda tidak tau sedang berhubungan dengan calon pembeli dari umur berapa.
6. Pembeli merasa di hargai jika kita mau mengenal nama nya dan selalu memanggil nama beliau selama percakapan. (Misal : mas Ares tadi transfer ke rekening Mandiri apa BCA? saya cek dulu ya, terimakasih)
7. Jangan bosan meladeni pertanyaan calon pembeli selama wajar dan relevan.
8. Selalu ucapkan terimakasih apabila transaksi sudah dilakukan pembeli.
9. Jangan lupa selalu ucapkan terimakasih juga di akhir percakapan, jadi atau tidak jadi calon pembeli membeli, karena barangkali lain waktu kalian berjodoh untuk berjual beli.

Semoga berguna untuk kita semua.